Arsip Blog

Selasa, 16 Februari 2016

Penyebab Masalah Tak Kunjung Selesai

Manusia pada dasarnya ingin jalan hidupnya mulus-mulus saja tanpa ada hambatan. Tetapi terkadang kenyataan tidak sama dengan apa yang diinginkan dan yang diharapkan. Maka, muncul lah sebuah kata yang namanya🏻"masalah".



Masalah inilah biasanya menjadi kerikil-kerikil di perjalanan kehidupan. Mungkin kalo sesekali ada kerikil itu masih wajar. Tetapi kalo kerikil itu ada terus-terusan dan menjadi jalan makodam (jalan yang rusak) itu sudah tidak wajar. Dan perlu intropeksi diri. Ada beberapa faktor penyebab mempengaruhi masalah datang terus menerus.

Selasa, 09 Februari 2016

Pejabat Moderat



Kisah ini ditulis oleh Ustadz Hepi Andi Bastoni, dan dimuat di Majalah Sabiliku Bangkit, edisi perdana (Juni 2014). Kisah tentang bagaimana selayaknya pemimpin meletakkan gemerlap dunia di tangannya.

Abu Ubaidah bin al-Jarrah sedang berada di sebuah wilayah daerah Antokia bersama pasukan perangnya. Sahabat kepercayaan Rasulullah saw ini bersyukur karena tempat itu begitu nyaman dan menyenangkan bagi pasukannya untuk beristirahat. Selain udaranya yang sejuk, tempat itu pun ditumbuhi pepohonan rindang.

Suasana itu membuat pasukannya betah berlama-lama beristirahat di tempat tersebut. Sebagian mereka merebahkan tubuhnya, menikmati semilir angin yang berhembus.

Melihat kondisi itu, Abu Ubaidah bin al-Jarrah tiba-tiba merasa gelisah. Sesuai rencana ia memang ditempatkan di daerah subur itu oleh Khalifah Umar bin Khaththab. Di satu sisi ia bersyukur dengan kondisi alamnya yang demikian nyaman. Namun di sisi lain, ia tak mau terlena. Ia takut tergelincir dalam kemewahan hidup dan melalaikannya dari perjuangan. Abu Ubaidah bermaksud menebangi pohon-pohon di daerah itu. Sepucuk surat ia layangkan ke Khalifah Umar bin Khaththab di Madinah.

Surat itu pun segera dibalas oleh Umar seraya berkata, “Allah tidak mengharamkan semua yang baik bagi orang-orang yang bertakwa dan berbuat kebajikan. Bacalah surah al-Mukminun ayat 51 yang berbunyi, “Hai para rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal yang shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Umar lalu melanjutkan nasihatnya, “Seharusnya Anda memberikan kesempatan kepada pasukan untuk beristirahat di daerah yang sejuk serta memberi makan yang cukup agar mereka terbebas dari kecapekan karena memerangi kaum kafir.”

Kisah yang disajikan ulang oleh Abbas Mahmud al-Aqqad dalam Abqariyatu Umar-nya ini menampakkan sisi lain dari kezuhudan Umar bin Khaththab. Kalau dalam banyak riwayat kita menjumpai anjuran Umar agar kaum Muslimin hidup sederhana dan “menghindari” kehidupan mewah, maka pada kisah ini kita menemukan sisi berbeda. Umar memerintahkan agar Abu Ubaidah bin al-Jarrah dan pasukannya menikmati keindahan alam Antokia yang begitu menyenangkan.

Ini tentu saja bukan sikap tidak konsisten Umar. Pada kisah ini, Umar tidak berbuat untuk dirinya tapi buat orang lain. Lagi pula, apa yang dianjurkan Umar merupakan hal yang amat wajar dan dibenarkan syariat.

Adapun terhadap hal yang menyimpang, Umar sangat tegas.
Pada kesempatan lain, sebagian kaum Muslimin banyak yang melaksanakan shalat di bawah Pohon Ridhwan. Yaitu, tempat dimana Rasulullah saw dan para sahabatnya melaksanakan Baitur Ridhwan. Melihat hal itu, Umar segera memerintahkan untuk menebang pohon tersebut meski sebagian sahabat Nabi saw lainnya tidak setuju. Umar sangat khawatir, kalau hal itu dibiarkan bisa membawa perilaku syirik.

Ini fragmen kisah yang berbeda. Umar benar-benar mengetahui perbedaan keduanya dan bagaimana mengatasinya. Sikap ini penting diteladani khususnya oleh para pejabat. Mereka harus bisa membedakan, mana yang halal dan haram. Mana zuhud dan mana miskin.

Umar amat membenci kemiskinan tapi pada saat yang sama dia begitu zuhud. Pada saat bersamaan, ia juga mempersilakan orang lain untuk menikmati kesenangan sewajarnya.

Terdapat perbedaan yang jauh antara sikap hidup zuhud dengan miskin. Allah dan Rasul-Nya amat membenci hidup miskin, tapi menganjurkan hidup zuhud. Orang-orang yang hidup zuhud adalah mereka yang secara wajar mampu menikmati kemewahan, tapi ia menghindar. Ia tidak mau mengambil kenikmatan itu dan hanya menikmati yang sedikit saja. Sekadarnya. Tidak berlebihan.

Sedangkan miskin adalah orang yang hidup susah dan tidak punya apa-apa. Umar bin Khaththab dan para sahabat Rasulullah saw adalah mereka yang hidup zuhud, bukan miskin. Sebab, kalau mereka mau, istana Persia sudah berada dalam genggaman. Kekuasaan Islam saat itu sudah melebarkan sayapnya ke segenap penjuru dengan segala kemewahannya.

Itu juga yang dilakukan Umar bin Abdul Aziz. Khalifah Bani Umayyah ini hidup zuhud dan bukan miskin. Kalau mau, Umar bin Abdul Aziz bisa mendapatkan segala kemewahan yang ia inginkan. Saat itu, ia menjabat khalifah.

Para pejabat dituntut supaya bisa membedakan mana haknya dan mana hak rakyat. Hudzaifah Ibnul Yaman pernah “menggerutu” karena Umar hanya menyajikan makanan berupa roti kering dan minyak. Padahal saat itu di dapur umum sedang dimasak makan enak. Umar menjawab, “Engkau kupanggil untuk menikmati makananku. Sedangkan yang ada di dapur umum itu bukan milikku, tapi kepunyaan kaum Muslimin.”

Bagi Umar, pejabat negara sama saja dengan rakyat jelata. Mereka harus menjadi teladan bagi rakyatnya, hidup sederhana dan wajar sebagaimana masyarakat kebanyakan. Umat tidak ingin melihat para pejabat negara, baik yang berada di pusat maupun daerah, hidup berfoya-foya sedangkan rakyatnya menderita.

Namun Umar juga tidak menyukai para pejabatnya hidup terlalu sederhana sehingga muncul kesan tidak wajar. Umar pernah menegur salah seorang pejabatnya di Yaman karena mengenakan pakaian mewah dan wewangian berlebihan. Setahun kemudian Gubernur Yaman itu datang dengan pakaian compang-camping.

Umar langsung menegurnya, “Aku tidak mengharapmu seperti ini. Demikian juga sebaliknya, aku tidak menyukaimu hidup berlebihan. Aku mengharapkan gubernurku, hidup secara wajar, tidak hidup penuh kenistaan tapi tidak juga bermegah-megahan. Kalian boleh makan, minum, dan mengenakan mewangian. Dalam tugas kalian nanti, kalian akan mengetahui apa yang aku benci.”

Umar memberikan keteladanan luar biasa kepada para pejabat bagaimana menghadapi kemewahan dunia. Para pejabat harus mampu hidup moderat, pertengahan. Ia hidup tidak berlebihan dan tidak juga kekurangan.

Sikap hidup seperti ini perlu dilakukan karena pejabat adalah cermin bagi rakyatnya. Diinginkan atau tidak, ia akan menjadi sorotan pubik. Kalau kehidupan para pejabatnya foya-foya, akan muncul dua kemungkinan: ia akan dibenci rakyatnya atau rakyat akan mengikuti sikap hidupnya.

Keduanya sama-sama tidak baik.
Sebaliknya, jika para pejabat hidup ternista, akan muncul juga dua kemungkinan: rakyat akan menghinakannya atau mengikutinya hidup ternista. Keduanya tidak ada yang baik. Maka, sikap hidup moderat dan sewajarnya adalah pilhan tepat.

Pada haji terakhir yang dia laksanakan sebelum wafat, Umar mengajarkan kita sebuah doa: Allahumma laa tuktsir lii minad dunya fa athgha, wa laa tuqlil lii minha fa ansaa (Ya Allah, janganlah engkau perbanyak bagiku duniaku sehingga membuatku melampaui batas. Tapi jangan juga Engkau persedikit duniaku sehingga membuatku lupa).

Sumber : http://sabiliku.com/pejabat-moderat/

(Tulisan ini dimuat di Majalah Sabiliku Bangkit Edisi Perdana/TH 01/Sya’ban 1435 H/Juni 2014 M )

Pembelajaran Hidup Dari Mendaki Gunung

Mendaki Gunung adalah kegiatan yang digandrungi anak muda di Indonesia saat ini. Apalagi di dukung oleh acara-acara advanture di televisi. Membuat hasrat untuk mendaki semakin tinggi.

Banyak teman-teman saya yang sudah duluan mencoba untuk mendaki. Mereka sudah mendaki di beberapa gunung yang ada di Pulau Jawa. Seperti Gunung Welirang, Gunung Arjuna, Gunung Kelud, Gunung Welirang hingga Gunung Semeru atau Mahameru. Kalau saya sih belum, mungkin lain kali saya mencoba untuk mendaki Gunung.

Kata mereka, apabila mendaki gunung, kita akan tahu sifat asli dari seseorang tersebut. Sifat manja, sifat emosian, sifat egois, sifat saling tolong menolong dll akan keluar dan tidak akan bisa ditutup-tutupi.



Mendaki Gunung pun mengajarkan tentang kehidupan bagi kita. Mungkin ini sudah bukan rahasia umum lagi. Tapi disini saya akan merangkum dari cerita teman-teman saya yang pernah mendaki dan diambil hikmanya untuk di aplikasikan di kehidupan.

Dan berbagi kepada teman-teman yang belum tahu. Dan mengingatkan kembali bagi teman- teman yang sudah tahu. Supaya nantinya bersemangat untuk mengarungi hidup. Oke, tanpa basa-basi lagi saya akan membahasnya.

1.  Ada Target Yang Dicapai

Sebelum mendaki Gunung, seseorang maupun kelompok pendaki selalu membahas target yang nantinya akan dicapai. Target yang ditentukan pun berbeda-beda. Tergantung dari individu maupun kelompok masing-masing.

Ada yang menargetkan bisa melihat Sunset, ada yang menargetkan bisa melihat Sunrise, ada yang menargetkan satu perjalanan mendaki dua puncak Gunung dan lain sebagainya.

Sama seperti kehidupan, seseorang harus mempunyai target yang akan dicapai. Supaya hidup ini nantinya akan bermakna dan tidak datar-datar saja.

Dan apabila hidup tidak ada targetnya, mungkin akan mengalami kebosanan. Menjalani rutinitas yang sama. Tidak ada greget dan tidak ada tantangannya. Selalu berada di zona nyaman.

2. Perencanaan Yang Matang

Setelah target ditentukan, baru membuat rencana. Rencana berangkat ke tempat lokasi tersebut jam berapa. Sampai di gerbang pendakian jam berapa.

Start perjalanan ke pendakian jam berapa. Sampai ke pos-pos di pendakian jam berapa. Berhenti untuk ngecamp jam berapa. Mulai naik ke puncak jam berapa. Turun dari puncak jam berapa.

Semua di list secara jelas. Supaya tahu perkiraannya lama perjalanan dan sampai puncaknya. Peta serta medan perjalanannya harus tahu juga supaya tidak tersesat dan tidak masuk jurang.

Di dalam kehidupan, manusia harus membuat perencanaan yang matang setelah membuat targetan. Supaya targetannya bisa tercapai.

Membuat strategi-strategi dan membuat perencanaan manajemen waktu. Serta memetakan kemungkinan yang terjadi supaya tidak kaget menghadapinya.

Dan juga membuat rencana cadangan apabila rencana yang pertama gagal. Jangan membuat rencana cadangan hanya satu opsi saja, tapi buatlah dua, tiga bahkan sepuluh opsi kalau memang bisa. Supaya target bisa tercapai dan tidak berhenti ditengah jalan.

Kebanyakan dari kita sudah membuat rencana utama tetapi tidak membuat rencana cadangan. Sehingga ditengah jalan akan menyerah dan berhenti karena tidak sesuai rencana utama.

3. Persiapan Yang Harus Disiapkan

Setelah membuat rencana, para pendaki harus tahu apa yang dipersiapkan. Seperti membawa tenda, obat-obatan, makanan, pakaian ganti, senter dsb.

Para pendaki juga mempersiapkan fisik, mental dsb. Agar pendaki siap dan mampu bertahan dalam menjalani perjalanan pendakian.

Begitu juga kehidupan, manusia harus mempersiapkan mengumpulkan mental, tekad, semangat dan rasa optimisme yang kuat. Karena menjalani kehidupan yang mempunyai target itu tidaklah mudah. Ada tantangan yang harus ditaklukan.

Dan ada tekananan yang begitu hebat dari kehidupan biasanya. Tekanan itu biasanya berasal dari orang yang tidak senang, orang yang meremehkan, orang yang sok dsb. Oleh karena itu persiapannya harus benar-benar dipersiapkan dengan matang.

Kalau tidak, kita akan mundur dan menyerah ditengah jalan. Kalau sudah menyerah, target yang ingin dicapai tak akan bisa tercapai dan hanya menjadi mimpi atau angan saja.

4. Saat Tiba Di Lokasi Pendakian

Di saat tiba lokasi pendakian, para pendaki melihat medan yang harus dilalui. Bukit-bukit yang terjal, jalan bebatuan, hutan-hutan dengan pohon yang menjulang tinggi, suara-suara khas di alam bebas dan angin dingin yang menusuk di sela-sela tulang.

Belum lagi kemungkinan ada binatang buas di dalam perjalanan nanti. Dan ketika para pendaki lain yang turun dengan wajah capek dan kelelahan. Disitulah para pendaki dihadapkan sebuah pilihan. Apakah masih melanjutkan mendaki atau kembali pulang ke rumah?.

Sama halnya dengan kehidupan, setelah menentukan target, membuat rencana dan mempersiapkan mental, fisik dsb. Mulai melakukan aksi dan melaksanakan rencana di kehidupan nyata. Disinilah awal-awal kebimbangan dan mulai banyak penawaran.

Dari teman-teman dan lingkungan kita biasanya ada mengajak bersantai-santai saja dan ada yang mengajak bersenang-senang saja. Padahal untuk mencapai target tidak bisa dilakukan dengan santai apalagi senang-senang. Dari situ muncul beberapa pertanyaan dalam diri.

Apakah saya bisa melaksanakan rencana yang sudah dibuat?. Apakah saya sanggup merasakan sakit dan tekanan yang akan dihadapinya?. Apakah saya santai-santai saja seperti kebanyakan orang?. Itulah pertanyaan-pertanyaan yang akan muncul nantinya.

Kenapa demikian?. Karena saat sudah membuat target dan rencana yang matang, nantinya pasti akan meninggalkan kenyamanan yang biasa dirasakan dan merasakan sakit atau pahitnya kehidupan.

5. Sebuah Perjalanan

Setelah pendaki memutuskan untuk melanjutkan mendaki, para pendaki melakukan sebuah perjalanan. Sambil membawa tas yang berisi logistik, para pendaki berjalan di jalan tanah kering berbatuan terkadang becek. Melewati hutan lebat dan semak-semak belukar. Menaiki bukit dan menuruni lembah.

Belum lagi cuaca yang tidak bisa ditebak. Terkadang panas, terkadang mendung dan dingin lalu turun hujan lebat. Sebuah perjuangan yang tidak mudah dilalui. Dan memang harus ada yang dikorbankan. Rasa capek, keringat yang bercucuran, terkena sinar matahari dan hawa dingin yang terasa khas dataran tinggi.

Sama seperti halnya kehidupan, dalam sebuah perjalanannya, tidak selalu berjalan mulus seperti yang diinginkan. Ada kerikil-kerikil kecil yang menghambat.

Kerikil itu bisa berasal dari diri sendiri seperti rasa malas, takut yang berlebihan, pesimis, dsb. Dan kerikil juga bisa berasal dari faktor luar seperti teman-teman kita, lingkungan kerja, lingkungan bermain, pacar, dsb. Inilah yang dinamakan proses dari perjalanan. Yang namanya proses pastilah tidak langsung dan instan.

Oleh karena itu kita harus mempunyai yang namanya fokus. Fokus pada targetan-targetan dan rencana awal yang sudah disusun. Apabila rencana awal tidak sesuai dengan kenyataan, kita sudah punya rencana cadangan yang dibuat sebelumnya. Jadi tidak ada alasan untuk tidak bisa mencapai target.

6. Beristirahat

Setelah tegang melaksanakan rencana dan melakukan perjalanan hidup yang memang tidak mudah dilalui. Tubuh ini juga perlu yang namanya istirahat.

Melemaskan otot-otot dan syaraf-syaraf yang sudah tegang. Serta merefreshkan otak yang terus berpikir keras pada pilihan-pilihan hidup. Sambil melakukan evaluasi diri dan mempersiapkan perjalanan hidup nanti.

Sama halnya dengan mendaki gunung. Setelah lama berjam-jam, berpuluh-puluh kilometer melakukan perjalanan. Pendaki merebahkan tubuhnya dan mengisi perut dengan makan. Sambil menikmati alam yang ada di sekitarnya. Supaya kuat untuk melanjutkan perjalanan mendakinya.

7. Mendaki Menuju Puncak Gunung

Dalam kehidupan, inilah adalah sebuah proses perjalanan menuju akhir. Kata akhir disini adalah semakin mendekati target. Target yang diimpi-impikan selama ini. Dan untuk mendekati target itulah tidak makin mudah.

Justru sebaliknya, semakin banyak cobaan yang harus dihadapi. Jalannya pun semakin terjal menanjak. Rintangan semakin besar dari yang biasanya. Harus bekerja keras lebih ekstra. Agar kuat dan sampai targetnya.

Sama halnya dengan mendaki, para pendaki biasanya meninggalkan logistik yang tidak perlu. Dan membawa logistik yang perlu dan dimasukkan kedalam tas kecil. Karena medannya yang begitu sulit dan terjal.

Semangatnya juga harus lebih besar dari yang biasanya. Dan disinilah moment dari para pendaki. Penentu untuk dikatakan sukses tidaknya para pendaki mencapai sebuah akhir yaitu puncak gunung.

8. Puncak Gunung

Inilah titik terakhir dari para pendaki. Titik yang diimpi-impikan para pendaki dari sebuah perjalanan yang begitu panjang. Berjam-jam dan berpuluh kilometer berjalan. Menghadapi medan jalan yang begitu sulit dan cuaca yang berubah-ubah.

Kaki yang mulai bergemetar dan nafas yang mulai terengah-engah. Semuanya akan terbayar dengan lukisan-lukisan dari Allah. Langit yang biru di selimuti kabut dingin. Belum lagi awan putih seperti kapas melayang. Seolah pemandangan yang sempurna. Rasa syukur akan terpanjatkan. Bisa melihat pemandangan yang seindah itu.

Begitu halnya dengan kehidupan, setelah melewati berbagai rintangan. Melewati banyaknya pilihan-pilihan kehidupan dan bisa keluar dari zona kenyamanan. Akhirnya kita bisa merasakan manisnya hidup. Tetapi tetap menghargai sebuah proses yang begitu panjang.

Selalu bersyukur, karena Allah memberikan kesempatan bernafas sehingga target yang diimpi-impikan telah menjadi nyata. Tetapi ingat ini adalah target bukanlah tujuan dari hidup. Jadi jangan pernah terlena dengan pencapaiannya. Karena tujuan terakhir adalah alam yang lain bukan yang sekarang.

Semoga bermanfaat









Selasa, 02 Februari 2016

Pelajaran Dari Sebuah Jam Dinding




Detaknya selalu berbunyi keras. Dia tidak pernah mengelu untuk berputar walaupun puluhan juta dalam setahun atau jutaan dalam sebulan atau 3.600 dalam sehari. Dia selalu terpampang di dalam ruangan. Dia adalah jam dinding. Jam dinding sudah menjadi sahabat bagi manusia. Oleh karena itu jam dinding  ada dalam menghiasi ruangan. Jam dinding selalu ada baik di Rumah, Sekolahan, Kantor dan ruangan-ruangan lainnya. Jam dinding selalu di lihat di segala aktivitas manusia. Saat mau berangkat sekolah, saat bekerja, saat mau melakukan ibadah, saat mau tidur dan banyak aktivitas lainnya.

Minggu, 31 Januari 2016

Kisah 3 Sahabat

Kisah ini berawal dari 3 sahabat Anton, Putra dan Janed. Putra dan Janed sudah kenal dahulu di tempat swalayan berbaju biru, tempat kerjanya dulu. Lalu Putra keluar dari tempatnya kerja. Dan bekerja di sales bidang kesehatan.

Di situlah Putra kenal dengan Anton yang memang sudah lama bekerja menjadi sales bidang kesehatan. Lalu Putra semakin akrab dengan Anton semenjak jadi satu team di tempat kerja dan menjadi sahabat karena saling cocok sifat dan pemikirannya. Setelah Anton dan Putra menjadi sahabat, barulah Putra mengenalkan temannya yang masih bekerja di swalayan yaitu Janed.



Sabtu, 30 Januari 2016

Menggoda Cewek

Andi adalah anak orang kaya namun penampilannya sederhana. Rumahnya besar dan bagus. Mempunyai garasi dan taman kecil di halaman depan rumahnya. Di dalam garasi ada sepeda gowes, motor bebek, motor sport dan mobil.

Suatu hari Andi pergi membeli gorengan di depan sekolahan SMA cukup terkenal di Surabaya. Andi pergi naik sepeda gowes karena dirasa deket rumah dan sekali-kali berolahraga. Jarak sekolahan dengan rumah Andi sangat dekat hanya berjarak 1.5 km. Lalu tibahlah Andi di penjual gorengan. Andi menjagang sepedanya dan membeli gorengan.

Saat menunggu gorengannya masih digoreng. Tiba-tiba ada cewek datang untuk membeli es cendol yang berdekatan jual gorengan. Sebagai cowok normal, Andi pun menggoda cewek itu. "Ssssttt mbak, baru pulang sekolah ya". Cewek itu lalu memandang Andi. Tidak lama pandangan cewek itu menjadi sinis. Maklumlah Andi membeli gorengan hanya memakai kaos t-shirt dan celana pendek biasa. Alas kakinya pun memakai sandal jepit biasa.

Setelah membayar gorengan yang sudah matang, Andi pun pulang untuk mengambil motor bebeknya yang ada di rumahnya. Dan kembali lagi ke depan sekolah SMA tadi. Untuk menggoda si cewek. Sesampainya di es cendol, si cewek kembali digoda Andi. "Mbak, mau saya anterin pulang". "Gratis kok tidak bayar" goda si Andi. Cewek itu cuek tidak melihat Andi. Dia bermain hp dan sesekali memeguk es cendol yang dibelinya.

Senin, 25 Januari 2016

Kisah Sukses Dari Pemilik Toko Pakaian Zara



Inilah artikel pagi ini yang saya baca dari Facebook tadi. Lumayan memberi inspirasi di hari yang semangat ini. Membaca sambil minum kopi atau teh.
Amancio Ortega: Anak Buruh Kereta Api yang Jadi Orang Terkaya Ketiga di Dunia
Setelah Bill Gates dan Carlos Slim Helu, ada nama seorang Amancio Ortega Gaona sebagai orang terkaya di dunia. Hanya sedikit yang pernah mendengar namanya. Memang, profilnya sangat rahasia. Dia menghindari tampil di muka umum, dan menolak semua permintaan wawancara. Sampai tahun 1999, tidak ada foto Ortega yang pernah diterbitkan di manapun.

Sabtu, 23 Januari 2016

Pelajaran Yang Dapat Diambil Dari Cleaning Service



Saat merenung dan melihat cleaning service bekerja, saya teringat 6 Tahun yang lalu. Saat awal-awal bekerja menjadi cleaning service setelah lulus dari sekolah SMA. Saya bekerja di sebuah Perusahaan Jasa yang katanya Perusahaan tersebut berpusat di Kota Bandung, Indonesia. Jadi saya bekerja secara outsorsing dan berada di Mall berada di Surabaya tengah. Saya mau bekerja sebagai Cleaning Service karena ingin mencari pengalaman kerja bersama teman. Memang saya bekerja disitu tidak lama hanya sebulan saja. Tapi saya mendapakatkan pelajaran dan pengalaman yang sangat berharga selain dari gaji itu sendiri.
Berikut pelajaran yang saya dapatkan:

1. Belajar Sabar

Ketika cleaning service sudah membersihkan lantai Mall tetapi kadang pengunjung malah menginjak-injak lantai yang sudah dibersihkan. Sehingga lantai Mall menjadi kotor kembali dan ada jejak sepatu maupun sandal lagi. Hal inilah yang membuat cleaning service harus bisa bersabar. Belum lagi pengunjung yang membuang sampah sembarangan.

2. Bermental Baja

Dibutuhkan sifat mental yang kuat. Dikarenakan cleaning service bertemu langsung dengan pengunjung dan terkadang pengunjung itu teman sekolah dulu atau tetangga rumah.

3. Harus Semangat

Cleaning service pekerjaan yang mobile dan jarang untuk bisa bersantai-santai. Tangan dan kakinya terus bergerak dan bekerja. Oleh karena itu dibutuhkan semangat setiap harinya.

4. Lebih Peduli Dengan Kebersihan

Karena cleaning service bekerjanya selalu bersih-bersih. Mulai memungut sampah, bersihin lantai yang ada noda hingga membersihkan di toilet. Itu menjadi kebiasaan dan jengkel apabila ada tempat yang kotor. Oleh karena itu cleaning service lebih peduli dengan lingkungan dan menjaga kebersihan

Jangan memandang rendah pekerjaan cleaning service. Meskipun hanya bersih-bersih lantai, sampah dan toilet. Tetapi mereka selalu bersyukur dan semangat dalam bekerja. Itulah yang harus di contoh. Semoga bermanfaat


Selasa, 19 Januari 2016

Pentingnya Dan Manfaat Bisa Berbahasa Inggris



Bahasa (secara istilah yang ada di wikipedia) adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan tanda, misalnya kata dan gerakan. Oleh karena itu kita menggunakan bahasa supaya saling mengetahui apa yang dimaksudkan. Tetapi tidak ketika kemarin saya melayani customer bule atau wisatawan asing.

Jadi customer wisatawan asing ini ceritanya mau membeli sungglas atau kacamata hitam. Sebagai sales saya melayaninya dan saya pun tidak tahu kalau itu bule atau wisatawan asing. Masalahnya wajahnya sudah blasteran kaya artis-artis yang ada di Indonesia. Ok kembali ke pokok cerita. Saya pun percaya diri melayaninya dengan bahasa Indonesia. Tetapi bule ini hanya tersenyum. Lalu bule ini menanyakan "adakah sungglas untuk perempuan karena saya mau membelikan untuk istri saya" dengan bahasa inggris. Saya yang hanya bisa berbahasa inggris sedikit akhirnya "terpaksa" melayaninya.

Paham yang dimaksudkan tetapi bingung membalas pembicaraannya. Jadi saya sesekali membuka aplikasi translate bahasa dan terkadang memakai bahasa tubuh supaya dia memahami apa yang saya maksud. Bertransaksi pun saya menggunakan kalkulator supaya dia paham nominalnya.



Dari situ saya mulai memahami betapa pentingnya belajar berbahasa Inggris di era modern seperti sekarang. Dan berikut beberapa manfaat berbahasa Inggris:

1. Bisa berkomunikasi dengan klien atau customer dari luar negri

Seperti cerita saya diatas, apabila kita bisa berbahasa Inggris kita dapat berkomunikasi dengan lancar dan bisnis ataupun transaksi akan berjalan mulus dan sukses.

2. Menjadi nilai plus dalam melamar pekerjaan

Di era modern sekarang bahasa Inggris sangat di butuhkan. Karena klien ataupun customer tidak datang dari orang lokal saja tetapi orang bule pun tidak menutup kemungkinan.

3. Mendapat pengetahuan baru

Bahasa Inggris adalah bahasa internasional. Dan sekarang banyak informasi dikemas berbahasa Inggris. Mulai televisi internet hingga koran. Memang ada aplikasi translate tetapi kalu kita bisa berbahasa Inggris kan lebih praktis dan menghemat waktu.

4. Mendapat teman baru

Tidak menutup kemungkinan kalau kita bisa berbahasa Inggris kita dapat teman dari mancanegara. Syukur-syukur sampai berjodoh.

Senin, 18 Januari 2016

Buruh Migran Di Hongkong Yang Mulai Rintis Bisnis




Kata siapa buruh migran di luar negri tidak bisa sukses. Kata siapa sukses hanya didapat oleh orang yang berpendidikan tinggi. Buktinya Nora Sampurna bisa mempunyai usaha meski dia seorang buruh migran di Hongkong. Pada saat siang tadi, saya membaca koran Jawa Pos dan beritanya begitu inspiratif sehingga saya ingin berbagi pada teman-teman melalui blog ini.

Diberitakan oleh wartawan koran Jawa Pos bernama Nora Sampurna terbitan tanggal 18 Januari 2016, Kania Putri yang berpendidikan tamatan SMP ini pada awalnya tidak ada niatan untuk memiliki usaha saat menjadi buruh migran di Hongkong. Mimpinya cuma sederhana yaitu mengumpulkan uang buat keluarga yang ada di Indonesia. Namun perkenalan dengan kelompok belajar Business Model Canvas (BMC) mengubah pemikiran yang biasa di panggil teman- temannya Kania itu. BMC yang digagas oleh dua migran senior di Hongkong yaitu Winarsih Satuman dan Tri Sumiyatik memang merubah mindset enterpreneurship kepada rekan-rekan migran selainnya.

BMC diadakan setiap Minggu di Taman Festival Walk, Kowloon Tong, Hongkong. Mereka diperkenalkan tentang masalah, kebutuhan, peluang (MKP) yang bisa dijadikan untuk mencari inspirasi dalam berbisnis dll. Karena masih awal pertemuan, Kania pun sempat bingung dan dia pun memilih untuk diam. Tetapi lama-lama Kania pun mulai bisa mengikuti. Dan pada saat materi yang disampaikan BMC telah hampir selesai, setiap murid diberi tugas untuk menyususun bisnis masa depan. Pada saat itu Kania mengambil cuti untuk pulang ke Indonesia. Di Tanah Kelahirannya, Kania mulai membuka buku pelajarannya lagi dan berdiskusi dengan suaminya. Kebetulan di samping rumahnya ada lahan kosong dan sang suami beserta Kania menyukai lele. Sehingga mereka mempunyai ide untuk budi daya lele di lahan kosong tersebut. 

Perempuan berumur 38 tahun ini mengikutkan budi daya lelenya ke dalam BMC Business Plan Competition yang digelar oleh Universitas Ciputra Entrepreneuship Centre (UCEC). Kania mengajukan proposal bisnis kerupuk lele dan berhasil menjadi juara kelima. Dan setelah wisuda dari BMC, Kania pun merealisaikan atau menjalankan ide bisnis tersebut. Kebetulan ikan lele ada juga di pasar tradisional Hongkong. Karena tinggal di rumah majikannya, Kania pun lantas meminta izin ke majikannya. Alhamdulillah majikannya pun mengizinkan dan mendukung usaha Kania. Maka Kania pun membuat krupuk lele pun dirumah majikannya. Dan menjemurnya didekat tempat pakaian untuk menjemur.

Kania memasarkan produk kerupuk  dalam bentuk mentah dan matang. Yang mentah dijual HKD 13 atau sekitar Rp 23.100,- sebungkusnya. Dan yang matang dikemas kecil-kecil di hargai HKD 5 atau sekitar Rp 8.900,- untuk sebungkusnya dan apabila beli 3 bungkus  dihargai HKD 13 atau sekitar Rp 23.100,-. Pemasarannya pun melalui media sosial yaitu Facebook dan WhatssApp. Dan alhamdulillah banyak pemesan dari warga sekitar dan teman-temannya. Pesanan juga datang Korea Selatan dan Taiwan. Setelah merasakan enaknya berbisnis, Kania pun ingin membesarkan usahanya di Kendal, Indonesia dan mengurus izin produksi serta mematenkannya. Kebetulan Juni nanti Kania sudah 4 tahun di Hongkong dan dia tidak mau lagi kembali ke Hongkong.

Teman-teman, buruh migran di Hongkong saja mempunyai semangat yang tadinya hanya mengumpulkan untuk keluarganya sekarang menjadi pengusaha. Yang awalnya hanya bermimpi sederhana sekarang bermimpi besar. Seharusnya kita juga bisa sama seperti Kania. Mempunyai semangat belajar yang besar dan berusaha mewujudkan mimpi-mimpi. Tidak ada kata terlambat untuk belajar dan semua orang mempunyai kesempatan untuk menjadi lebih baik. Semoga bermanfaat


Sumber dari Koran Jawa Pos terbit Hari Senin Tanggal 18 Januari 2016 Halaman 1 dan 11

Minggu, 17 Januari 2016

Intro Sebuah Blog

Hampir sebulan blog ini dibuat tapi masih bingung dan ragu untuk mencari tema yang tepat. Memang untuk mencari tema yang tepat harus sesuai keinginan, hobi, minat, passion dan ilmu yang dikuasai. Masalahnya kalau membuat tema yang khusus tersebut harus bisa diuji kebenarannya. Tidak asal membuat tapi informasi yang dibagikan masih diragukan akan kebenarannya.

Oleh karena itu kemarin saya survei ke www.alexa.com yang memang sebuah tolak ukur konten pada sebuah blog. Semakin besar nilai ranking yang ada pada alexa.com semakin besar kualitas blog tersebut dan banyak dikunjungi.



Rabu, 13 Januari 2016

Cara Merawat Softlens Agar Mata Sehat

Softlens atau lensa kontak bukan hanya buat alat bantu penglihatan. Tetapi lensa kontak sekarang juga buat penunjang penampilan untuk tampak cantik. Banyak warna-warna yang menjadi indah. Seperti biru, abu-abu, coklat, hijau dan lain-lain. Banyak merk-merk lensa kontak yang ada di pasaran. Dan berbagai macam masa lensa kontak yang di perjualkan. Mulai masa pakai setahun hingga masa pakai sehari. Dan semua itu tergantung kebutuhan masing-masing. Ada yang memakai satu tahun, ada yang memakai satu bulan dan ada yang memakai satu hari.

Senin, 11 Januari 2016

Jangan Takut Jatuh




Pernah tidak berpikir begini"Aduh bagaimana ya kalau gagal". Atau "Wah pasti gagal ini". Kecemasan itu wajar tapi kalau kita berlebihan itu tidak wajar. Dikarenakan kita akan menjadi pesimis dan tidak mau mencoba. Apabila kita tidak mau mencoba kita akan stay di tempat itu saja dan tidak ada kemajuan. Percuma kita hidup jika tidak ada kemajuan.

Jumat, 08 Januari 2016

Miopia (Rabun Jauh)

Pengertian

Miopia atau rabun jauh adalah seseorang mampu melihat jarak dekat dengan baik (contoh: membaca buku atau membaca koran). Tetapi seseorang mengalami gangguan melihat jarak jauh (contoh: melihat tulisan di papan tulis atau melihat rambu-rambu lalu lintas)

Rabu, 06 Januari 2016

Cara Merubah Masalah Menjadi Awal Kesuksesan





Dalam kehidupan selalu ada yang namanya masalah. Setiap tahun, setiap bulan, setiap hari bahkan setiap waktu masalah selalu ada. Dan masalah itu juga bisa datang dimana saja. Di Sekolah, Kantor, tempat perbelanjaan, Rumah dan lain sebagainya. Oleh karena itu kita harus pandai-pandai dalam menyikapi sebuah permasalahan. Jika tidak, masalah akan menjadi sebuah hambatan untuk kita melangkah. Contoh sekumpulan anak muda lagi berjalan di tengah hutan untuk berkemah ke Puncak Gunung dan mereka lagi tersesat di tengah hutan. Jika mereka tidak menemukan jalan keluar meraka tidak akan sampai ke puncak gunung. Ini adalah sebuah masalah bagi mereka.

Senin, 04 Januari 2016

Filosofi Layang-Layang

Mungkin waktu kecil kita dulu sering bermain layang-layang. Entah itu dilapangan, di halaman rumah atau di di atap rumah. Menarik dan mengulur benang lalu layang-layang semakin tinggi dan tinggi menari bersama awan. Sungguh menyenangkan rasanya. Tidak hanya itu layang-layang terkadang diadu dengan layang-layang yang lainnya agar tidak monoton.

Bahkan saat layang-layang putus dan terbang terbawa angin banyak anak-anak yang mengejar layang-layang itu. Bukan tidak bisa beli karena harga layang-layang tersebut masih terjangkau harganya. Tetapi ada sensasi tersendiri dalam mengejar dan berebut dengan anak-anak yang lainnya.


Sabtu, 02 Januari 2016

Manfaat Dan Kerugian Orang Yang Mencari Muka

Dunia kerja sangatlah beda dengan dunia sekolah menengah, akademi ataupun kuliah. Bila di dunia sekolah kita hanya fokus untuk belajar, di dunia kerja itu lebih kompleks. Kita harus mengetahui semua yang ada di perusahaan. Mulai dari peraturan, sistem kerja, lingkungan kerja hingga patner dalam kerja kita. Patner kerja juga bermacam-macam ada yang ambisius, ada yang baik bahkan mencari muka. Ya mencari muka itu selalu ada di dunia kerja. Di sini saya akan membahas keuntungan dan kerugian menjadi orang yang mencari muka. Supaya tahu rasanya menjadi orang mencari muka.





Manfaat orang yang mencari muka:

1. Selalu dibela atasan

Orang yang mencari muka selalu bekerja dengan baik apabila ada atasan yang melihatnya. Sebaliknya apabila tidak ada atasan dia bermalas-malasan. Oleh karena itu atasan membela orang yang mencari muka. Ekstreemnya apabila orang yang mencari muka pernah melakukan kesalahan yang fatal (merugikan perusahaan) sampai mau dipecat pun tidak jadi.

2. Kepercayaan atasan tinggi

Atasan selalu mengagungkan orang yang mencari muka kepada karyawannya. Walaupun pernah melakukan kesalahan tetapi yang dikatakan adalah kebaikan kalian. Misalnya si A itu jualannya bagus hanya dia sedikit "slengekan" (kadang tidak serius dalam bersikap). Kenyataannya dia malas dan sering bolos pada pekerjaan.

3. Sering mendapat toleransi dari atasan

Meskipun sering bolos bekerja tetapi orang mencari muka tidak dapat surat peringatan hanya teguran-teguran kecil.

4. Ditempatkan di divisi yang bagus

Atasan selalu ditempatkan di divisi yang bagus bahkan bisa naik jabatan pada orang yang mencari muka. Alasannya adalah kasihan bukan karena kerjanya yang bagus.

Kerugian menjadi orang yang mencari muka

1. Menjadi bahan obrolan negatif karyawan

Sudah pasti orang yang mencari muka menjadi bahan obrolan negatif karyawan. Dikarenakan kerjanya yang asal-asalan dan semaunya sendiri.

2. Tidak disukai hampir seluruh karyawan

Melihat tingkah lakunya membuat hampir seluruh karyawan muak melihatnya.

3. Tidak yang mau jadi patner kerjanya

Orang yang mencaru muka biasanya sulit diajak kerjasama dan semaunya sendiri. Mana ada yang mau mendapat patner yang seperti itu.

4. Etika kerja berkurang

Ketika orang yang mencari muka ada atasan membela dia. Otomatis dia bekerja asal-asalan akibatnya etika kerjanya menurun.

5. Skill yang dimiliki biasa saja

Mungkin tidak semua tetapi rata-rata orang yang bermuka dua mempunyai skill yang biasa saja. Karena mereka sibuk mencari muka kepada atasan daripada meningkatkan skill nya.

6. Tidak di ajak teman kerja di acara diluar jam kerja

Biasanya teman-teman kantor mengadakan kegiatan diluar jam kantor. Seperti futsal, nongkrong bareng, karaoke bareng hingga touring. Untuk orang yang mencari muka biasanya dia tidak diajak acara diluar jam kantor.


Setelah kita mengetahui manfaat dan kerugian menjadi orang mencari muka. Apakah masih berminat menjadi orang yang mencari muka?. Untuk yang sekarang yang menjadi orang mencari muka. Apakah kalian masih melanjutkan menjadi orang yang mencari muka di lingkungan kerja?. Itu semua pilihan dalam hidup. Semoga bermanfaat.


Jumat, 01 Januari 2016

Pentingnya Dan Cara Hidup Melawan Arus

Banyak orang sekarang "menyamakan" dirinya supaya di terima di lingkungannya. Tak jarang mereka mengikuti arus agar dapat pengakuan "hebat, keren, gaul dan kekinian" dari orang lain. Padahal yang diikuti itu belum tentu benar kenyataannya. Bahkan jauh dari kata benar. Oleh karena itu kita harus menjadi orang yang "melawan arus" untuk membentengi diri kita. "Melawan arus" sendiri menurut wikipedia bahasa adalah sistem arah lalu lintas yang merubah arah normal. Tetapi menurut saya sebagai penulis "melawan arus" adalah sebuah filosofi seseorang agar berpegang teguh pada pendiriannya dan prinsipnya sehingga tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan. Contoh banyak anak muda hidupnya dibuat untuk bersenang-senang dan jarang memikirkan masa depannya. Tetapi anak muda yang "melawan arus" mereka akan belajar dan mempersiapkan untuk masa depannya. Lalu bagaimana caranya agar menjadi orang yang "melawan arus"?.