Arsip Blog

Senin, 04 Januari 2016

Filosofi Layang-Layang

Mungkin waktu kecil kita dulu sering bermain layang-layang. Entah itu dilapangan, di halaman rumah atau di di atap rumah. Menarik dan mengulur benang lalu layang-layang semakin tinggi dan tinggi menari bersama awan. Sungguh menyenangkan rasanya. Tidak hanya itu layang-layang terkadang diadu dengan layang-layang yang lainnya agar tidak monoton.

Bahkan saat layang-layang putus dan terbang terbawa angin banyak anak-anak yang mengejar layang-layang itu. Bukan tidak bisa beli karena harga layang-layang tersebut masih terjangkau harganya. Tetapi ada sensasi tersendiri dalam mengejar dan berebut dengan anak-anak yang lainnya.




Sebenarnya ada pelajaran yang dapat kita ambil dari layang-layang.

1. Layang-layang semakin tinggi semakin banyak angin yang dilawan

Sama seperti manusia, semakin tinggi derajatnya maka semakin banyak pula halangan dan rintangan yang menghambat. Oleh karena itu kita harus memegang erat benang layang-layang atau prinsip kita biar tidak terbawa arus angin di udara.

2. Tali ikatan layang-layang harus seimbang dan kuat

Sama seperti manusia, hidup harus seimbang. Dan berpegang teguh pada norma-norma ajaran agama masing-masing. Manusia memang di beri free will atau bebas berkehendak oleh Tuhan. Tetapi Tuhan yang berposisi sebagai Yang Menciptakan manusia punya aturan main agar tidak melenceng dari ajaranNYA.

3. Layang-layang terkadang harus diadu dengan layang-layang lainnya

Kalau manusia bukan diadu melainkan berkompetisi. Supaya skill yang dipunyai akan menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.

4. Layang-layang putus dikejar oleh anak-anak

Itu menggambarkan bahwa kita manusia harus mengejar cita-citanya. Supaya yang diinginkan dan diimpi-impikan akan tercapai.


Mungkin kita dulu waktu kecil senang bermain layang-layang. Sekarang waktunya kita terapkan permainan layang-layang dalam kehidupan nyata. Hidup seimbang, berkompetisi, meraih cita-cita dan memgikuti norma-norma agama. Tidak ada kata terlambat untuk belajar. Dan saya juga sama masih belajar seperti kamu. Semoga bermanfaat.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar