Banyak orang sekarang "menyamakan" dirinya supaya di terima di lingkungannya. Tak jarang mereka mengikuti arus agar dapat pengakuan "hebat, keren, gaul dan kekinian" dari orang lain. Padahal yang diikuti itu belum tentu benar kenyataannya. Bahkan jauh dari kata benar. Oleh karena itu kita harus menjadi orang yang "melawan arus" untuk membentengi diri kita. "Melawan arus" sendiri menurut wikipedia bahasa adalah sistem arah lalu lintas yang merubah arah normal. Tetapi menurut saya sebagai penulis "melawan arus" adalah sebuah filosofi seseorang agar berpegang teguh pada pendiriannya dan prinsipnya sehingga tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan. Contoh banyak anak muda hidupnya dibuat untuk bersenang-senang dan jarang memikirkan masa depannya. Tetapi anak muda yang "melawan arus" mereka akan belajar dan mempersiapkan untuk masa depannya. Lalu bagaimana caranya agar menjadi orang yang "melawan arus"?.
1. Berani beda
Kebanyakan orang berpikir "sama" itu baik atau bagus dan "beda" itu buruk atau jelek. Padahal "beda" belum tentu buruk dan "sama" belum tentu baik. Misalkan trend fashion pakaian wanita kebanyakan terbuka. Jadi apabila wanita memakai pakaian yang terbuka itu cantik dan bagus. Dan wanita yang berpakaian tertutup itu kuno dan jelek. Padahal wanita yang berpakaian terbuka itu mengundang mata lelaki dan menggoda wanita tersebut. Apakah wanita yang berpakaian tertutup dan beda pada wanita umumnya termasuk jelek?
2. Rela berkorban
Ikan salmon dewasa yang melawan arus dari air sungai akan merasakan sakit pada tubuhnya dan menguras tenaga untuk menjalaninya. Bahkan ada yang sampai mati kecapekan demi mencapai tempat pertama menetas menjadi ikan salmon kecil. Begitu juga manusia, harus rela menerima mulut dengan kata-kata tak sedap di dengar. Ekstreemnya dikucilkan dan di sudutkan dari lingkungan masyarakat. Karena berperilaku atau gaya hidup yang tak sama dengan mereka.
3. Fokus dan mental yang kuat
Orang yang memilih "melawan arus" cenderung mempunyai tantangan yang ekstra. Tantangan itu bisa dari lingkungan kerja, teman bahkan diri sendiri. Orang yang mengikuti arus cenderung hedonisme (hidup untuk bersenang-senang) dan konsumerisme (hidup bermewah-mewahan). Oleh karena itu orang yang "melawan arus" harus mempunyai fokus dan mental yang kuat agar tidak terkena arus yang deras dan malah berbalik mengikuti arus.
4. Selalu mendekatkan diri pada Tuhan
Beribadah dan berdoa kepada Tuhan, itu akan memberi motivasi bagi orang-orang yang "melawan arus" agar tetap bertahan dan tidak mengikuti arus yang ada. Sebaliknya jika jauh dari Tuhan mungkin motivasi akan sedikit demi sedikit akan memudar dan prosentase mengikuti arus juga semakin besar.
Hidup di jaman sekarang itu banyak tantangan. Media, Film dan sebagainya banyak menyajikan informasi-informasi yang secara tidak sadar mengarahkan masyarakat bersenang-senang dan hidup bermewah-mewahan. Oleh karena itu kita harus bisa membentengi diri sendiri agar tidak mengikuti arus. Disini saya sebagai penulis bukan bermaksud menggurui tetapi mengajak belajar bersama. Agara kita selalu hidup lebih baik dan lebih baik lagi.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar