Pernah tidak berpikir begini"Aduh bagaimana ya kalau gagal". Atau "Wah pasti gagal ini". Kecemasan itu wajar tapi kalau kita berlebihan itu tidak wajar. Dikarenakan kita akan menjadi pesimis dan tidak mau mencoba. Apabila kita tidak mau mencoba kita akan stay di tempat itu saja dan tidak ada kemajuan. Percuma kita hidup jika tidak ada kemajuan.
Tidak ada orang yang tidak pernah merasakan gagal. Albert Einstein pun pernah juga merasakan kegagalan. Anak saat usia 4 tahun pada umumnya bisa berbicara tetapi dia masih belum bisa bicara juga. Dia juga tidak bisa membaca sampai umur 7 tahun padahal anak pada umumnya sudah bisa dan lancar. Dia juga sempat dikeluarkan dari sekolah. Tetapi sekarang dia berhasil berkat teori relativitasnya. Thomas Alfa edison harus beribu-ribu kali merasakan kegagalan sebelum menemukan bola lampu.
Jangankan orang-orang sukses yang pernah merasakan kegagalan. Tanpa kita sadari waktu kita masih bayi kita juga sudah merasakan kegagalan. Saat kita belum bisa berdiri dan berjalan. Kita merangkak lalu berpegangan sebuah kursi agar bisa berdiri. Tetapi tidak lama jatuh terduduk. Lalu kita mencoba lagi berpegangan kursi dan berdiri lagi. Tidak lama kita jatuh terduduk lagi. Besoknya pun kita mencoba lagi berpegangan kursi dan berdiri lagi. Kita pun terjatuh dan terduduk lagi sampai akhirnya berdiri dengan waktu yang lama. Dari berdiri kita mencoba melepaskan tangan dari kursi. Dan mencoba melangkahkan kaki untuk jalan. Satu dua langkah kita terjatuh. Kita mencoba lagi merangkak ke kursi, berdiri dan melangkahkan kaki. Satu dua langkah terjatuh lagi hingga sampai bisa berjalan.
Kita tidak pernah tahu gagal atau berhasil kalau kita tidak mencobanya. Harus mencoba dulu baru tahu hasil akhirnya. Jika ternyata hasilnya gagal jangan bersedih. Setidaknya kita sudah mencoba dan berusaha untuk berhasil. Ada istilah "kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda". Kalau di amati sebenarnya istilah itu benar. Karena setelah gagal kita akan melakukan sesuatu yang namanya evaluasi. Di sini kita akan evaluasi penyebab kegagalan tersebut. Apakah itu dari internal (diri sendiri) atau eksternal (dari luar misal faktor alam atau kejadian tak terduga dll). Lalu kita bangkit berusaha membuat cara yang beda dan tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi. Sehingga tercipta suatu keberhasilan.
Di sini saya sebagai penulis bukan bermaksud menggurui. Tetapi saya ingin kita sama-sama belajar dan berjuang bersama-sama. Sehingga kita nantinya akan sama-sama berhasil dan sukses nantinya. Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar